Tak lupa juga politur juga dikatakan sebagai bahan yang sudah biasa digunakan untuk finishing dari sebuah furniture, plitur sendiri merupakan sebuah cat yang dapat membuat efek transparan terhadap sebuah furniture tersebut. Sehingga dampak penggunaan cat plitur sebagai funishing hampir memiliki kesamaan dengan hasil dari penggunaan pernis yaitu sama-sama dapat membuat furniture tersebut tampak berkilau.

Pada dasarnya cat plitur ini terbuat dari oker, jika tidak tau apa itu oker, oker merupakan ranah lunak yang telah mengalami oksidasi, sehingga dari oksidasi tersebut oker dapat memliki variasi dari segi pewarnaan, dimulai dari kuning muda, coklat, sampai dengan kuning yang lebih condong keemasan.

Untuk penggunaan dari politur sendiri tidak bisa secara langsung mengoleskan terhadap furniture tersebut, dikarenan plitur sendiri tidak memiliki plarut, oleh karena itu cat plitur ini harus dicampuri terlebih dahulu dengan pelarut seperti spirtus bisa juga menggunakan thinner. Pada akhirnya setelah penggunaan pelarut sudah selesai cat dari plitur akan encer dan ketika encer tersebut plitur siap diaplikasikan sebagi bahan finishing.

Keunggulan dari plitur sendiri sebagai bahan finishing sangatlah banyak, sepertihalnya plitur bisa jadi solusi yang utama ketika proses pengecatan furniture yang berbahan kayu tersebut tidak merata, dikarenakan dalam bahan dasar dari plitu sendiri terdapat oker yang memiliki beberapa variasi warna dari cokelat, kuning emas sampai dengan kuning muda. Akan tetapi lemahnya dari plitur hanya bisa digunakan sebagai cat saja, beda halnya dengan pernis yang sekaligus dapat melindungi dari furniture tersebut.